Mengenang Keberanian Anthonius Gunawan, ATC Bandara Palu

Mengenang Keberanian Anthonius Gunawan, ATC Bandara Palu
Anthonius Gunawan Agung, Air Traffic Controller (ATC) AirNav Indonesia Cabang Palu yang meninggal akibat gempa saat bertugas. Foto dok humas Airnav

"AirNav berupaya mendatangkan helikopter dari Balikpapan. Namun, karena kondisi bandara, helikopter baru dapat diterbangkan pagi ini (kemarin pagi)," tutur Yohanes kemarin.

Agung belum genap setahun bergabung bersama AirNav. Baru 4 Desember nanti tepat satu warsa.

Sebagai staf baru, Agung dikenal sebagai pegawai yang rajin. Tekanan kerja yang tinggi sebagai air traffic controller tak pernah membuatnya mengeluh. "Memang penempatan awal di cabang Palu," ungkap Yohanes.

Tugas di tahun pertamanya dijalani di tower ATC. Di tower tersebut dia memandu pesawat yang akan landing ataupun take off. Termasuk menunjukkan tempat parkir di bandara.

Direktur AirNav Indonesia Novie Riyanto kemarin telah berada di Makassar untuk menyambut kedatangan jenazah dari Palu. AirNav memang mengadakan upacara penyerahan jenazah kepada keluarga Agung di Makassar.

"Almarhum Agung telah menunjukkan dedikasi yang luar biasa dalam memberikan pelayanan untuk mewujudkan keselamatan penerbangan," kata Novie.

Karena itu, lanjut Novie, pihaknya akan memberikan penghargaan kepada almarhum dengan menaikkan pangkatnya dua tingkat. "Serta bentuk apresiasi lainnya kepada keluarga yang ditinggalkan," ungkapnya.

Kedua orang tua almarhum memang berdomisili di Papua. Namun, banyak keluarga besar Agung yang tinggal di Makassar. Karena itulah, almarhum Agung akan dimakamkan di Makassar.

Anthonius Gunawan staf ATC Bandara Palu baru lompat dari lantai 4 menara setelah pesawat Batik Air terbang saat terjadi gempa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News