Mengenang Pahlawan KKO Anumerta Usman Harun Pasca-Pengukuhan KRI
Berharap Ada Tetenger Pengingat Masa Perjuangan
Satu MRLF lainnya yang juga dikukuhkan adalah KRI John Lie. Itu diambil dari nama seorang pahlawan asal Sulawesi Utara. Pengukuhan dijadwalkan medio Desember nanti.
’’Pahlawan-pahlawan tersebut menjadi spirit penyemangat kami,’’ ujar KSAL Laksamana TNI Marsetio seusai acara adat pemecahan kendi di lambung kiri KRI Usman Harun. Tampak hadir dalam acara tersebut sejumlah ahli waris tiga pahlawan dari dua KRI itu.
Nama KRI Usman Harun pernah menjadi perbincangan di level internasional. Sempat muncul resistensi dari pemerintah Singapura. Salah satu negeri jiran itu memprotes keputusan TNI-AL karena Usman dan Harun dianggap pelaku kriminal. Aksi teror mereka mengebom MacDonald House di kawasan Orchard Road, 10 Maret 1965, membuat tiga warga tewas.
Gagal meloloskan diri, Usman dan Harun tertangkap dan diadili selama tiga tahun lebih. Mereka dihukum gantung oleh pemerintah Singapura pada 17 Oktober 1968. ’’Peristiwa gugurnya Harun di tiang gantungan menjadi tetenger kegiatan peringatan tahunan keluarga,’’ ungkap Mohamad Salim, seorang keponakan Harun yang hadir mewakili ahli waris keluarga. Dia datang dengan ditemani anaknya, Endra Ratri.
Harun adalah anak ketiga di antara lima bersaudara pasangan Mandar dan Aswiyani. Salim yang juga kepala Desa Diponggo, Kecamatan Tambak, Gresik, merupakan anak Asiah, adik kandung keempat Harun.
Sejak ditetapkan sebagai pahlawan nasional oleh Presiden RI Soeharto pada 17 Oktober 1968, perhatian pemerintah kepada keluarga ahli waris Harun terhitung minim. Sebelum diabadikan menjadi KRI, Desa Diponggo sebagai asal Harun tidak terlalu dikenal.
Justru yang dikenal dari Bawean, terang Salim, banyak penduduk pulau itu yang merantau ke Singapura. Tidak sedikit tetangga di desanya bermigrasi dan menjadi warga Negeri Singa tersebut.
Bahkan, ketika masih belia, Harun diriwayatkan pernah merantau ke salah satu distrik di kawasan pelabuhan ibu kota Singapura. Dia menjadi anak angkat warga setempat bernama Said.
Sersan KKO (sekarang Korps Marinir) (Anumerta) Usman Janatin dan Kopral KKO (Anumerta) Harun bin Said menjadi buah bibir lagi. Keduanya diabadikan
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408