Mengenang Tragedi Kudatuli, Puan Mendapat Tugas Khusus Selama Masa Genting
Puan beserta Megawati dan ayahanda Taufiq Kiemas pun akhirnya menunggu di rumah mereka di Kebagusan sambil terus memantau situasi dari jauh.
“Menit per menit itu semuanya kan laporan ke ibu saya (Megawati). Sekarang ada beberapa truk yang mendekati DPP Diponegoro. Semua sudah turun berpakaian hitam-hitam. Sampai akhirnya terjadi peristiwa penyerangan, penyerbuan, pembakaran dan sebagainya,” kata Puan.
Tidak lama kemudian, Puan menyaksikan banyak orang dalam keadaan luka parah dibawa ke rumahnya di Kebagusan.
Mereka adalah korban dari upaya pengambilalihan paksa kantor DPP PDI.
“Rumah sudah kayak tempat pengungsian,” kenang Puan.
Puan mengakui awalnya panik melihat banyaknya orang yang berdatangan ke rumahnya dengan kondisi luka-luka.
Menurut Puan, korban luka awalnya hanya diberi pengobatan seadanya dengan peralatan PPPK yang ada di rumah Kebagusan.
Namun, dia bersyukur banyak mendapatkan pertolongan. Salah satunya adalah dari sejumlah dokter yang mengobati para korban luka.
Peristiwa pertumpahan darah yang dikenal dengan Tragedi Kudatuli itu meninggalkan kesan mendalam bagi putri Megawati, Puan Maharani.
- Hasto PDIP: Bu Megawati Mencoblos di Kebagusan bareng Keluarga
- Tim Hukum RIDO Kecam Persekusi yang Dialami Sukarelawannya yang Pasang Stiker
- Pramono Dinilai Samarkan Dukungan PDIP dan Megawati karena Faktor Ahok
- Agung Sebut Pilkada Jateng Jadi Ajang Pertarungan Efek Jokowi vs Megawati
- Ulas Putusan MK, Megawati Bicara Sanksi Pidana Bagi ASN & Anggota TNI/Polri yang Tak Netral
- Megawati Dengar Ada Institusi Negara Tak Netral Pas Pilkada, Sampai Pakai Intimidasi