Mengenang Winnie Madikizela Mandela, Ibu Bangsa Afsel
jpnn.com - Warga Afrika Selatan ( Afsel ) memberi julukan ibu bangsa keapada Winnie Madikizela-Mandela. Penghargaan besar itu diberikan karena perjuangannya menumbangkan rezim apartheid yang rasis.
Dulu, Afsel dikuasai warga kulit putih. Madikizela Mandela muda kerap menyuarakan kesetaraan untuk warga kulit hitam.
Dia bertemu Nelson Mandela di sebuah pemberhentian bus pada 1957. Saat itu, usianya baru 22 tahun. Kecerdasan dan kecantikannya membuat Nelson Mandela jatuh cinta dan akhirnya menikah.
Dalam obituari yang ditulis Stephanie Hanes, diungkapkan bahwa Madikizela Mandela meminjam gaun agar bisa membuat Nelson Mandela terkesan di kencan pertama mereka.
Saat berjalan-jalan di pinggir kota, sandal yang dikenakan Madikizela Mandela putus gara-gara jalanan yang berbatu.
Bersama suaminya saat itu, mereka berjuang menghapuskan apartheid dari Afsel. Ibu dua anak tersebut juga tak mau bungkam setelah sang suami ditangkap.
Selama bertahun-tahun dia menyerukan agar suaminya dibebaskan dan penduduk kulit hitam tak lagi dilabeli sebagai warga kelas dua.
Sayang, ketika Nelson Mandela keluar dari penjara pada 1990, hati mereka tak lagi tertaut. Dua tahun setelah Mandela keluar dari penjara Victor Vester, mereka pisah.
Warga Afrika Selatan ( Afsel ) memberi julukan ibu bangsa keapada Winnie Madikizela-Mandela berkat perjuangannya melawan apartheid
- Jose Peseiro Tegaskan Timnas Nigeria Pantas Berada di Final Piala Afrika 2023
- Kejutan Besar di 16 Besar Piala Afrika 2023, Maroko Tumbang
- HNW Minta Pemerintah Dukung Afsel Laporkan Israel ke Mahkamah Internasional
- KJRI Cape Town Dukung Promosi Pariwisata dalam Kerja Sama Denpasar-Mossel Bay
- Indonesia Dalami Potensi Kerja Sama Industri Perfilman di Cape Town Afsel
- Produk Tekstil Indonesia Siap Menginvasi Afrika Selatan