Mengerikan, Berangkat ke Sekolah, 17 Siswa Tewas Seketika
''Ada beberapa kawan yang berteriak minta tolong dari bawah bak truk itu. Tapi, kami tidak bisa berbuat apa-apa,'' imbuhnya.
Tragedi di Tapanuli Tengah itu merupakan potret buram pendidikan kita. Sekolah kadang masih sulit dijangkau anak-anak Indonesia. Untuk diketahui, anak karyawan PT SGSR harus menempuh perjalanan sejauh 25 kilometer untuk menuju sekolah. Parahnya, mereka harus naik truk yang seharusnya tidak patut ditumpangi manusia.
Insiden-insiden yang dialami siswa saat berangkat ke sekolah ternyata belum membuat pemerintah benar-benar melakukan aksi nyata untuk menjaga keselamatan siswa. Sebelumnya, anak-anak di beberapa daerah harus menantang bahaya melewati jembatan rusak saat pergi ke sekolah.
Dari Jakarta, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menyayangkan para siswa yang berangkat ke sekolah naik truk. Apalagi kondisi truk tersebut tidak layak sehingga mengalami patah as roda depan. ''Seharusnya kasus seperti itu bisa diantisipasi,'' tegasnya.
Ke depan, dia berharap urusan keselamatan siswa menuju dan pulang sekolah lebih diperhatikan. Mantan rektor Universitas Paramadina Jakarta itu menyatakan, seluruh orang dewasa harus mulai menunjukkan perhatian terhadap perjalanan siswa menuju sekolah. ''Mari kita anggap mereka itu adalah adik-adik kita sendiri. Bukan anak bapak ini atau bapak itu,'' ujarnya. (gp/JPG/wan/c5/ang)
TAPTENG - Bahaya yang mengancam keselamatan siswa dalam perjalanan menuju dan pulang sekolah seakan sudah menjadi lagu lama yang terus diputar di
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 209 Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Kadupandak Dievakuasi
- Ombudsman Minta Polda Sumbar Ungkap Motif Kasus Polisi Tembak Polisi Secara Transparan
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB
- Puluhan Ribu Masyarakat Pekanbaru Penuhi Kampanye Akbar Agung-Markarius
- Banjir Merendam 2.014 Rumah di Kabupaten Bandung, 12.250 KK Terdampak
- Kasus SPPD Fiktif, Polda Riau Sita Rumah Diduga Milik Bang Uun