Mengerikan, Kota Ini Bakal Kehabisan Air dalam Tiga Bulan
jpnn.com, CAPE TOWN - Kiamat itu nyaris terjadi di Cape Town, kota terbesar kedua di Afrika Selatan. Kota tersebut akan mengalami day zero alias hari nihil pada 12 April.
Saat itulah Cape Town akan sama sekali kehabisan pasokan air. Tanggal itu maju dari ”jadwal” semula, yakni 22 April.
Day zero adalah saat ketika level air di bendungan-bendungan utama kota itu turun drastis. Yakni, pada angka 13 persen atau di bawahnya. Saat itulah airnya tak layak dikonsumsi.
Aliran air keran akan dimatikan. Pemerintah lalu menyediakan 200 titik pembagian air. Tiap orang dijatah 25 liter per hari.
Karena itu, aroma kepanikan menguar. Penduduk pun langsung menyerbu tempat pembelian jeriken, bak, dan sarana penampung air lain. Benda-benda tersebut langsung ludes.
Cape Town memang sedang mengalami kekeringan yang ditengarai terparah dalam kurun waktu lebih dari seabad. Jumlah penduduk yang mencapai 4 juta jiwa dan terus merangkak naik serta perubahan iklim yang drastis memperburuk situasi.
The New York Times bahkan memperkirakan Cape Town akan menjadi kota metropolis pertama di dunia yang kehabisan air.
Senin (22/1) rata-rata level air sudah mencapai 25,3 persen. Pemerintah kota jauh hari sudah mendesak penduduk agar hemat air, tapi tak digubris.
The New York Times memperkirakan Cape Town, kota terbesar kedua Afsel, akan menjadi kota metropolis pertama di dunia yang kehabisan air.
- Dirut Bank Mandiri Sebut Indonesia Punya Peran Vital dalam Perubahan Iklim Global
- UID Sukses Gelar Forum Merajut Masa Depan Indonesia
- Waka MPR Ajak Komunitas Peduli Lingkungan Kolaborasi Atasi Perubahan Iklim
- Dubes Norwegia Apresiasi Upaya Aksi Penanggulangan Perubahan Iklim Indonesia
- Presidensi G20 Afrika Selatan 2025, Indonesia Dorong Pencapaian Target SGDs 2030
- Keinginan Prabowo Kurangi Penggunaan Batu Bara di 2040 Disambut Baik