MENGERIKAN! Pejuang Lingkungan di Lumajang Dibunuh di Kantor Desa

MENGERIKAN! Pejuang Lingkungan di Lumajang Dibunuh di Kantor Desa
Ilustrasi.

Namun hingga kini hasil sosialisasi tersebut belum pernah terealisasi. Yang terjadi justru maraknya pertambangan pasir di area tersebut. "Konsesi tambang pasir tersebut diduga atas nama PT. Indo Multi Mining dan lahan tersebut secara hukum merupakan hutan milik Perhutani," tulis KontraS.

Sampai hari ini penolakan terhadap tambang terus dilakukan oleh petani khususnya Desa Selok awar-awar. Petani merasa gerah karena sebagian lahannya dijadikan jalan perlintasan untuk truk pengangkut pasir. Rumah mereka pun banyak yang berkarat akibat terkena pasir pantai. 

Tanggal 26 September 2015, Forum Petani Anti Tambang Desa Selo Awar-Awar mengajukan pemberitahuan untuk aksi unjuk rasa menolak tambang. Aksi belum dimulai tapi yang terjadi malah pembunuhan pejuang lingkungan yang menolak penambangan pasir yang merusak lingkungan dan lahan pertanian mereka.

"Kami dari organisasi masyarakat sipil menyampaikan duka yang mendalam sekaligus rasa keprihatinan atas terjadinya peristiwa ini. Bagi kami, peristiwa ini menambah deret panjang kejatahan tambang di Indonesia. Petani menjadi salah satu aktor yang kerap menjadi korban," tulis KontraS.

KontraS pun menuntut pemerintah pusat untuk segera mememrintahkan aparat penegak hukum termasuk kepolisian untuk segera mengusut secara tuntas pelaku pembunuhan dan penganiayaan, termasuk aktor yang membekingi kejahatan tersebut.

"Kami juga menuntut Kementrian LHK dan Pemerintah Daerah melakukan audit perizinan tambang yang diduga berada di lahan Perhutani. Kami menuntut peerinth melakukan audit lingkungan dan menghentikan segala kegiatan pertambangan pasir di Lumajang, serta melakukan upaya untuk melindungi hak-hak petani atas lahan produktif dan ruang kelola rakyat dari ancaman kegiatan pertambangan," pungkas KontraS. (adk/jpnn)

LUMAJANG - Sabtu (26/9) lalu, bukan hari yang baik buat Salim Kancil dan Tosan. Duet petani warga desa Selok Awar-awar, Pasirian, Lumajang, Jawa


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News