Mengganti Radikalisme dengan Manipulator Agama Akan Sangat Membantu Jokowi
jpnn.com, JAKARTA - Sosiolog dari Universitas Indonesia (UI) Tamrin Amal Tomagola menganggap diksi 'radikalisme agama' diganti menjadi 'manipulator agama', seperti yang disuarakan Presiden Joko Widodo. Menurut Tamrin, diksi manipulator menjadikan objek pelaku tidak berkaitan dengan agama.
"Saya kira itu usulan yang bagus (manipulator). Jadi manipulator itu lebih umum dan tidak secara otomatis menuding suatu kelompok tertentu," kata Tamrin di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (3/11).
Tamrin menganggap radikalisme punya konotasi menuding mereka yang muslim. Terlebih, saat ini Presiden Joko Widodo memilih menteri agama berlatar belakang militer.
Menurut dia, nuansa menekan umat Islam tidak bisa dipisahkan dari kepemimpinan Presiden Jokowi. Dengan begitu, penggunaan diksi manipulator bisa membantu pemerintah.
"Kalau manipulator agama saya kira bagus. Karena memang itu benar-benar manipulasi. Manipulasi politik dari agama, bahasa populernya politisasi agama," jelas dia. (tan/jpnn)
Sosiolog dari Universitas Indonesia (UI) Tamrin Amal Tomagola menganggap diksi 'radikalisme agama' diganti menjadi 'manipulator agama', seperti yang disuarakan Presiden Joko Widodo.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Dukungan Anies untuk Pram-Rano Bakal Berdampak Signifikan
- Agung Sebut Pilkada Jateng Jadi Ajang Pertarungan Efek Jokowi vs Megawati
- Ikuti Arahan Jokowi, Pujakesuma Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada DKI
- KPK Cecar Ipar Jokowi terkait Pengaturan Lelang di Kemenhub
- Tanggapi Dukungan Jokowi Kepada Ridwan-Suswono, Syafrudin Budiman: Tanda-Tanda Kemenangan
- Pilkada Landak: Kaesang Sebut Heri-Vinsesius Didukung Jokowi & Prabowo