Mengganti Rezim (Menyelamatkan Peradaban)
Rabu, 27 Juli 2011 – 05:12 WIB
Melihat para administratur di sekelilingnya yang seperti itu, sungguh menakjubkan, Yudhoyono malah menegasikan pernyataan Ketua Umum PD Anas Urbaningrum yang bilang Partai Demokrat tengah diuji Tuhan dan sejarah. "Tapi kita tak boleh putus asa menghadapi ujian ini. Saya akan berdiri di depan," katanya.
Jadi alih-alih mengambil tanggungjawab moral anak buahnya yang berlumuran noda korupsi dengan, misalnya, mengundurkan diri baik sebagai Ketua Dewan Pembina partai maupun Presiden RI, Yudhoyono malah menekankan kader-kadernya agar "Tak perlu putus asa, saling menyalahkan, harusnya lebih kompak dan bersatu,"
Betul, peristiwa "garing" di Sentul pekan lalu itu memang membuat kita seperti menyaksikan kehidupan masyarakat tanpa peradaban. Tanpa etika dan nilai moral. Tata sosial yang jauh dari norma kehidupan yang pernah kita kenal selama ini.
Perilaku kelompok elite berkuasa yang mengingkari peradaban manusia modern ini, yang juga ditampilkan dalam drama pembiaran berbagai kejahatan korupsi seperti Centurygate, mafia pajak dan pencurian APBN ini, menular ke masyarakat luas.