Menggelembung, Biaya e-KTP Akan Dipangkas
Hasil Studi Banding Komisi II DPR ke India
Rabu, 11 Mei 2011 – 09:50 WIB

Menggelembung, Biaya e-KTP Akan Dipangkas
JAKARTA - Seandainya DPR tidak ’kucing-kucingan’ dan mau memberi penjelasan secara terbuka saat hendak berangkat studi banding ke luar negeri, mungkin tidak semua kunker dewan akan dipandang sinis oleh publik. Apalagi, kalau negara tujuan dan anggaran yang digunakan terbukti relevan.
Seperti perjalanan Komisi II DPR ke India,1 - 7 Mei lalu, ternyata membawa oleh -oleh yang cukup penting. Hal ini terkait dengan rencana penerapan e-KTP (KTP elektronik).
Baca Juga:
’’Belajar dari pengalaman India yang sukses menerapkannya, kami akan meminta peninjauan ulang anggaran e-KTP di Indonesia,’’ kata anggota Komisi II DPR Akbar Faizal di Gedung DPR, Selasa (10/5). Politisi dari Partai Hanura itu merupakan salah satu anggota rombongan kunker yang menghabiskan anggaran Rp 453,7 juta tersebut.
Akbar menuturkan India telah menggunakan teknologi yang sederhana, namun efisien untuk mengaplikasikan e-KTP. Bila Indonesia mau menirunya, dia memperkirakan anggaran yang dibutuhkan paling maksimal hanya Rp 4 triliun. Saat ini, penerapan e-KTP menjadi proyek dua tahun dengan anggaran total Rp 6,3 triliun. ’’Makanya, kami akan meminta rasionalisasi anggaran untuk e-KTP,’’ tegas Akbar.
JAKARTA - Seandainya DPR tidak ’kucing-kucingan’ dan mau memberi penjelasan secara terbuka saat hendak berangkat studi banding
BERITA TERKAIT
- PAN Dukung Prabowo Jadi Capres 2029, Ahmad Sahroni: Masih Dini untuk Bicara Pilpres
- Sahroni Nilai Pertemuan Sespimmen Polri dengan Jokowi Kurang Pas, Begini Alasannya
- Buka Pendidikan untuk Kader Muda Golkar, Bahlil Sebut Misbakhun Sosok Pemenang
- Irving Siap Cabut Gugatan PSU Pilkada Siak yang Diajukan Wakilnya di Sidang Perdana
- Hari Kartini, Widya Desak Pemulihan Hak Perempuan eks Pemain Sirkus yang Dieksploitasi
- PAN Belum Dukung Gibran, Deddy PDIP: Mungkin Mereka Punya Kader Mendampingi Prabowo