Menggelembung, Biaya e-KTP Akan Dipangkas
Hasil Studi Banding Komisi II DPR ke India
Rabu, 11 Mei 2011 – 09:50 WIB
Transparansi itu bukan hanya menyangkut anggaran. Tapi, juga berhubungan dengan penyampaian tujuan kunjungan dan relevanasi negara tujuan. ’’Kalau dianggap tak layak, pimpinan bisa menolak atau membatalkan, atau mengalihkan rencana kunjungan ke luar negeri yang diajukan,’’ imbunya.
Secara terpisah, Sekjen DPR Nining Indra Saleh berharap seluruh rombongan yang melakukan kunker ke luar negeri sepanjang masa reses yang baru saja berlalu segera menyerahkan laporannya. ’’Kami sudah meminta laporan - laporan mereka,’’ katanya.
Sepanjang masa reses DPR mulai 9 April sampai 9 Mei, setidaknya ada delapan alat kelengkapan DPR yang terdeteksi melakukan kunker ke luar negeri. Di antaranya, Komisi I (5 negara), Komisi X (2 negara), Komisi VIII (2 negara), BURT (2 negara), pimpinan dewan dan BKSAP (1 negara), Pansus RUU Mahkamah Konstitusi (1 negara), dan Komisi II (1 negara). Semua kunker ini menghabiskan total anggaran sebesar Rp 15,02 miliar. (pri/dyn)
JAKARTA - Seandainya DPR tidak ’kucing-kucingan’ dan mau memberi penjelasan secara terbuka saat hendak berangkat studi banding
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Politikus Senior PDIP Ini Nilai Megawati Nakhoda NKRI, Hasto Adalah Jangkarnya
- Megawati Sebut Mundur Lebih Terhormat daripada Dipecat, Sindir Jokowi?
- HUT ke-52 PDIP: Megawati Perintahkan Kader Bonding dengan Rakyat
- Pemerintah Pertimbangkan Melantik Dahulu Kepala Daerah Tak Bersengketa di MK
- Dituding Berperan Memenangkan Istri di Pilkada Serang, Mendes PDT Merespons
- Megawati Anggap Ganjar Sudah Benar Bersikap Tolak Kedatangan Israel ke Indonesia