Menggerakkan Tangan Kiri BUMN 22 Kali
Senin, 15 Oktober 2012 – 00:51 WIB
Presiden kelihatannya ingin terus memonitor apakah "tangan kiri"-nya bisa digerakkan maksimal untuk mengimbangi gerak "tangan kanan"-nya.
Tentu, masih banyak kerja, kerja, dan kerja yang harus dilakukan. Misalnya, akan diapakan perusahaan-perusahaan BUMN yang tidak bisa masuk dalam kategori "ketahanan nasional", tapi juga tidak bisa masuk kategori engine of growth, dan tidak bisa juga menjadi "kebanggaan nasional".
Mereka harus bermetamorfosis atau tergilas oleh keadaan.
Demikian juga bagaimana dengan perusahaan-perusahaan BUMN yang pada dasarnya sudah lama berstatus "mayat", namun belum sempat dikubur. Sebagian "mayat" itu memang masih bisa dimasukkan ke "ICU", ditangani "dokter ahli", dan diberi "oksigen". Pelan-pelan mereka bisa bernapas kembali.
UNTUK apa negara memiliki BUMN? Bukankah negara bisa maju dan makmur tanpa BUMN? Seperti Amerika Serikat dan Jepang? Juga seperti Inggris yang dulunya
BERITA TERKAIT