Menggunakan Bahasa Rusia Menyebabkan 'Rasa Sakit' Bagi Sejumlah Warga Ukraina

Menggunakan Bahasa Rusia Menyebabkan 'Rasa Sakit' Bagi Sejumlah Warga Ukraina
Setelah meninggalkan Ukraina di tahun 2022 Olena Fedosieieva memutuskan berhenti menggunakan bahasa Rusia dan hanya berbicara dalam bahasa Ukraina. (Supplied)

"Karena Rusia erat kaitannya dengan perang, dengan kematian teman-teman kami, kematian anak-anak dan kehancuran negara, budaya dan orang-orang."

"Kita tidak bisa lagi menggunakan bahasa Rusia."

Tekanan besar terhadap identitas Ukraina

Sensus di tahun 2001 menunjukkan sekitar 30 persen warga Ukraina berbicara menggunakan bahasa Rusia sebagai bahasa utama mereka.

Menurut Olex Maxwell, dosen senior di University of Melbourne, sejarah menunjukkan bahasa Rusia memang dominan digunakan di berbagai kawasan di Ukraina.

Ini karena warga Ukraina "sudah selama berabad-abad menjadi korban persekusi oleh Rusia", ujarnya kepada ABC.

Ukraina merdeka dari Uni Soviet di tahun 1991. Sementara di abad ke-17 dan 18, sebagian besar wilayah yang sekarang menjadi Ukraina, masuk dalam wilayah Kekaisaran Rusia.

"Di awal tahun 1930-an, semasa Stalin berkuasa, terjadi penindasan besar terhadap identitas etnis Ukraina," kata Dr Maxwell.

Saat ini dua bahasa utama yang digunakan di Ukraina adalah bahasa Rusia dan bahasa Ukraina.

Meski dibesarkan dengan menggunakan bahasa Rusia, sejumlah orang tidak mau lagi menggunakannya

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News