Menggunakan Bahasa Rusia Menyebabkan 'Rasa Sakit' Bagi Sejumlah Warga Ukraina

Namun Ukraina adalah sebuah negara yang memiliki banyak bahasa, sehingga "bahasa yang kita gunakan tidaklah mencerminkan identitas kita", kata Dr Maxwell.
"Jadi ada yang misalnya berbahasa Crimea, atau menggunakan bahasa Rusia namun menyebut diri mereka sebagai orang Ukraina."
Setelah kemerdekaan di tahun 1991, terjadi perubahan perlahan bagi warga Ukraina untuk mulai berganti dari bahasa Rusia ke bahasa Ukraina.
Menurut Dr Maxwell, bagi beberapa orang seperti Olena, berbicara dalam bahasa Rusia menimbulkan rasa "penderitaan".
Setelah invasi Rusia di tahun 2022, semakin banyak orang yang berpindah bahasa.
"Tentu saja masih ada yang menggunakan bahasa Rusia," kata Dr Maxwell.
"Namun karena ada begitu banyak trauma, khususnya dengan invasi besar-besaran Rusia, bahasa Ukraina sekarang memainkan peran lebih penting."
"Bahasa ini menjadi sebuah simbol persatuan [dan] solidaritas."
Meski dibesarkan dengan menggunakan bahasa Rusia, sejumlah orang tidak mau lagi menggunakannya
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia