Menghabiskan 10 Malam Terakhir Ramadan di Jantung Kota Makkah
Setelah shalat Ashar selesai, kebanyakan orang memilih diam di dalam masjid menunggu berbuka puasa. Ini pula alasan mengapa harus datang ke masjid lebih awal agar mendapatkan tempat yang nyaman.
Sejumlah orang kemudian sibuk menggelar plastik panjang dan langsung membagi-bagikan kurma, yoghurt, roti, segelas air, serta termos kopi.
Butuh waktu sekitar hampir dua jam sampai akhirnya adzan Maghrib berkumandang, sehingga kadang sulit menahan rasa dahaga apalagi setelah melihat makan tersedia di depan mata.
Karenanya orang-orang memilih untuk menyibukkan diri dengan beribadah, seperti membaca Quran atau berdoa.
Photo: Erwin Renaldi (kiri) berkenalan dengan banyak orang, termasuk Eemran dari Palestina. (ABC News: Erwin Renaldi)
Kebetulan saya duduk di antara seorang lelaki yang terlihat sudah berusia baya dan seorang lagi yang pemuda asal Palestina yang saya ajak mengobrol.
Namanya adalah Eemran, atau Imran dalam bahasa Indonesia. Karena Palestina berada di kekuasaan pemerintah Israel, ia dipaksa untuk memiliki paspor Israel.
Ia bercerita berhubung Israel dan Arab Saudi tak miliki hubungan diplomatik, ia dan rombongannya terpaksa harus masuk Arab Saudi lewat Yordania.
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat