Menghadapi Musuh Besar No 4 dan No 5

Direksi Harus Kalahkan Musuh Dalam Selimut

Menghadapi Musuh Besar No 4 dan No 5
Menghadapi Musuh Besar No 4 dan No 5
Para manajer cabang kembali berebut masuk ke arena chatting. Jawaban mereka juga bagus-bagus. Berarti teman-teman di lapangan benar-benar sudah tahu bagaimana mengatasi banyaknya gangguan penyulang. Di antara yang bagus itu ada yang terbagus. Yakni, dari Manajer Cabang Rengat, Riau, Agustian. Jawaban Agustian ini lebih terasa sebagai jawaban seorang manajer. Bukan seperti jawaban seorang siswa yang lagi ujian. Bukan pula seperti jawaban seorang birokrat yang lagi menyusun program. Pun tidak seperti jawaban seorang yang hobinya berceramah atau memberi nasihat.

Jawaban seorang manajer tidak boleh normatif atau abstrak. Jenis jawaban itulah yang akan membedakan mana seorang manajer dan mana seorang birokrat atau juru ceramah. Seorang penceramah tidak pernah dituntut mempertanggungjawabkan hasil dari ucapannya.

Sedangkan seorang manajer, bukan saja dituntut hasilnya, tapi juga harus bisa mengemukakan "bagaimana cara mewujudkannya" dan "kapan mewujudkannya". Karena itu, seorang yang berjiwa manajer tidak akan pernah mengucapkan kata "segera", "sebentar lagi", "dalam waktu cepat", "dengan cara sebaik-baiknya", "dengan hasil yang maksimal" atau kata-kata abstrak lain.

Lihatlah jawaban Rengat mengenai "bagaimana cara mengatasi banyaknya gangguan penyulang":

SAYA melakukan live chatting lagi 27 Juni lalu. Kali ini khusus dengan seluruh manajer cabang PLN se-Indonesia Barat. Hari masih sangat pagi, apalagi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News