Menghadapi Perubahan Kebijakan, Kementerian ATR/BPN Meningkatkan Manajemen Risiko

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang / Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional Surya Tjandra mengatakan kalkulasi dan manajemen risiko menjadi bagian yang fundamental terhadap keseluruhan program kerja pemerintah.
“Kebijakan akan selalu berubah, sehingga risiko seolah selalu menjadi bagian dalam kerja,” kata Surya Tjandra saat kegiatan Peningkatan Risk Awareness Pimpinan Tinggi di Ayana Midplaza Hotel, Kamis (13/1).
Surya menjelaskan bahwa perlu ada standar kerja untuk menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi.
“Siapa pun presiden dan menterinya, pekerjaan Kementerian ATR/BPN tidak berkurang maupun kualitasnya menurun,” ujarnya.
Menurutnya, menggunakan manajemen risiko pada sektor publik, dapat menghasilkan sikap yang adaptif terhadap kemungkinan perubahan di masa depan.
"Bagaimana jika pada 2025, pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL) selesai? Apa yang terjadi setelahnya? Ini tentang bagaimana kita menyiapkan mitigasi dan manajemen risiko atas hal-hal yang kita ubah," ujar Wamen Surya Tjandra. (mcr18/jpnn)
Kementerian ATR/BPN meningkatkan manajemen risiko dalam menghadapi perubahan-perubahan kebijakan.
Redaktur : Boy
Reporter : Mercurius Thomos Mone
- Aktivis 98 ITB Khalid Zabidi: Dasco, Pimpinan DPR yang Aspiratif dan Proaktif
- Puteri Komarudin Soroti Potensi Penerapan Kebijakan Berbasis Mitigasi Risiko
- Jubir Ungkap Kemenko Perekonomian jadi Referensi Utama Pemberitaan Kebijakan Ekonomi
- Sony Subrata Sebut Tekonologi AI Bisa Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi 8%
- Indonesia Re: Industri Asuransi Harus Punya Strategi untuk Hadapi Tantangan Global
- Bersama 3 Menteri, Dirut BTN Bahas Solusi Pencapaian Program 3 Juta Rumah