Menghapus Stigma PKI di TNI, Andika Perkasa Pantas jadi Cawapres

jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Bhayangkara Djuni Thamrin menilai mantan Panglima TNI Andika Perkasa cocok menjadi calon wakil presiden, mendampingi capres PDI Perjuangan Ganjar Pranowo.
Djuni mengatakan Andika tegas dalam memberantas diskriminasi di tubuh militer dengan menggunakan dasar hukum yang kuat.
“Jasa utama Andika Perkasa dalam reformasi militer antara lain dengan menghargai dan menempatkan prinsip HAM dalam SOP dan sistem kerja militer sehingga menjadi lebih demokratis dan manusiawi," tuturnya.
"Andika menghilangkan stigma PKI dalam proses penerimaan anggota militer, menghilangkan batasan perawan untuk anggota militer perempuan pada saat perektrutan, termasuk untuk calon istri tentara,” imbuhnya.
Djuni memandang Andika Perkasa dapat dijadikan sebagai kuda hitam dalam Pilpres 2024.
"Dia merupakan kuda hitam yang tidak banyak dilirik dan tak digadang-gadang kelompok tertentu. Andika sosok yang nyaris dilupakan oleh publik, tetapi strategis, menjadi kandidat penting untuk Ganjar Pranowo,” tutur Djuni.
Ketika menjadi Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa memutuskan untuk mengizinkan keturunan PKI boleh mendaftarkan diri dalam proses seleksi penerimaan prajurit TNI.
Penerimaan prajurit TNI terdiri dari Taruna Akademi, Perwira Prajurit Karier, Bintara Prajurit Karier, dan Tamtama Prajurit Karier.
Pengamat politik menilai Andika Perkasa cocok mendampingi Ganjar Pranowo, salah satunya karena menghapus stigma PKI.
- KSAD Jenderal Maruli Tegaskan Letkol Teddy tak Perlu Mundur dari TNI
- Lontarkan Kritik, Ketum GPA Desak Teddy Seskab Mundur dari TNI
- Soal Penambahan Usia Pensiun Prajurit, Panglima Singgung Kesiapan Tempur dan Regenerasi
- Harmoni Ramadan, Kebersamaan TNI-Polri di Halaman Mapolda Riau
- Legislator Komisi I: Sesuai Aturan, Teddy Harus Mundur dari TNI
- Abraham Sridjaja Pastikan Perluasan Peran TNI di Jabatan Sipil Tidak Sembarangan