Mengharukan, Nisa Langsung Menangis
Kemarin, Institut Teknologi Kalimantan (ITK) memberikan handy cycle atau kursi roda yang dikayuh dengan tangan di SMP 22 Samarinda. Hadiah tahun baru untuk Nisa itu diharapkan bisa mengendarai kursi rodanya tanpa bantuan orang lain.
Lina mengaku bahagia mendapatkan handy cycle dari ITK. Dengan ini, Nisa bisa menjadi orang yang lebih mandiri. Ada yang peduli seperti ini, merupakan jalan agar putrinya bisa menjadi orang yang berguna.
“Bantuan terus datang sejak diberitakan Kaltim Post. Terhitung dari Oktober sekitar tujuh orang datang memberikan bantuan uang tunai. Ada yang Rp 300 ribu–Rp 500 ribu,” ujarnya saat ditemui Kaltim Post di SMP 22 Samarinda, Rabu (4/1).
“Nisa terlihat sangat tidak ingin merepotkan saya. Sejak kecil saya menggendong untuk mengantarnya bepergian. Sejak ada bantuan dari Dinas Sosial Samarinda berupa kursi roda, itulah yang dipakai setiap harinya untuk bepergian,” ujar perempuan yang tidak berhenti menangis saat diwawancarai Kaltim Post itu.
Senada, Nisa mengatakan, handy cycle bisa membantunya bepergian di sekitar tempat tinggalnya atau ke sekolah. Penggunaannya pun sangat nyaman dan mudah dimengerti.
Sejak kecil, dia merasa sangat merepotkan orangtuanya karena untuk bersekolah, sekitar dua kilometer dari rumah harus ditempuh mendorong kursi roda.
“Kalau ada ini, saya sudah bisa berangkat dan pulang sekolah sendiri tanpa merepotkan orang lain,” ujarnya.
Menurutnya, ibunya pun bisa menjaga adik-adiknya di rumah. Karena, setiap mengantarnya, Lina harus menitipkan adik-adiknya kepada sang ayah yang bekerja sebagai buruh di sebuah toko bahan pokok atau sembako.
JPNN.com – Nisa menyandang tunadaksa sejak kecil. Namun, semangatnya untuk bersekolah cukup tinggi.
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408