Mengharukan, Para Mahasiswa Itu Disambut Isak Tangis
Rika pun mengangguk. Keluarga besarnya sudah menganggap peristiwa ini sebuah musibah.
"Pertama dapat telepon, kami pikir kecelakaan lalu lintas. Tidak tahunya, ambruk di gedung," kata Sam'a.
Sekeluarga besar panik dan shock. "Kami telepon Rika berulang kali, tapi tidak dijawab. Barulah sorenya, keluarga di Jakarta mengabari kalau Rika dirawat di rumah sakit,” kata warga Mariana, Banyuasin itu.
Sore itu juga, ibunda Rika berangkat ke Jakarta. Dekan Fakultas Ekonomi UBD, Emmi Suwarni menjelaskan mahasiswa yang pulang memang selamat pascakejadian. "Saat kejadian, mereka sebagian masih di dalam bus," katanya.
Waktu kejadian, mereka istirahat makan siang. "Yang di dalam gedung itu mencari musala untuk salat," ujar Emmi.
Wanita yang menamatkan sarjananya di Jurusan Ekonomi Pembangunan Unsri ini menuturkan seluruh korban dirawat dan diperhatikan dengan baik kondisinya oleh pihak BEI.
BEI sendiri memiliki tim di masing-masing RS tempat mahasiswa dirawat. Seluruh kebutuhan dan keperluan korban dan keluarganya diperhatikan baik. Bahkan BEI juga menyediakan rumah singgah bagi keluarga korban yang mau menginap.
"Setelah ini, mahasiswa kita kumpulkan dan kita data satu persatu. Lalu dicek kondisinya," ujarnya.
Sela cerita, saat itu dia berada di selasar gedung BEI. Waktu mau berjalan ke bagian tengah, dia sempat dipanggil teman di belakang.
- Polda Sumsel & Kejaksaan Berkoordinasi di Kasus Penganiayaan Dokter Koas
- Remaja Tewas di Palembang Ternyata Diracun dengan Potas, Pelakunya Tak Disangka
- Polrestabes Palembang Berhasil Ungkap Kasus Pembunuhan Bermotif Minum Jamu
- Penganiaya Dokter Koas Ternyata Honorer BPJN Sumsel, Statusnya Belum Dipecat
- Remaja 13 Tahun Tewas Diduga Setelah Minum Jamu, Polisi Lakukan Penyelidikan
- Libur Nataru 2025, Penumpang di Bandara SMB II Palembang Diprediksi Naik 5 Persen