Mengharukan, Para Mahasiswa Itu Disambut Isak Tangis
Pendataan untuk mengetahui jumlah mahasiswa yang pulang, jadi bisa dipastikan tidak ada mahasiswa hilang atau terlantar.
Emmi menjelaskan orang tua yang menjemput langsung ke bandara rata-rata berdomisili di Palembang.
Pihak kampus juga menyediakan satu unit bus pariwisata berkapasitas 40 penumpang dan beberapa mobil untuk mengangkut mahasiswa yang pulang dari bandara menuju kampus. "Jadi pihak keluarga mahasiswa dari luar kota bisa jemput di kampus juga,
Sementara, bagi mahasiswa yang perlu dirawat intensif tetap akan mendapatkan perawatan sampai sembuh di RS.
"Jika kondisinya sudah fit baru diperbolehkan pulang. Untuk mahasiswi yang rawat jalan, biaya pengobatan tetap ditanggung BEI," tuturnya.
Saat ini masih ada beberapa dosen UBD yang ikut mendampingi mahasiswanya yang jadi korban ambruknya selasar BEI Jakarta, Senin (15/1) siang.
Pasalnya, masih ada puluhan korban yang juga tengah dirawat intensif di beberapa RS di Jakarta, yakni RS Siloam, RS Jakarta, RSAL Dr Mintohardjo, dan RSUD Tarakan Jakarta.
Di RSAL Mintohardjo sendiri masih ada 16 mahasiswa UBD yang rawat inap. "Senin (15/1) malam, empat pasien menjalani operasi karena patah tulang tangan, tulang kaki, dan tempurung kaki. Kondisi pasien saat ini sedang pemulihan pasca operasi," ujar Rolia, pendamping mahasiswa ini tadi malam.
Sela cerita, saat itu dia berada di selasar gedung BEI. Waktu mau berjalan ke bagian tengah, dia sempat dipanggil teman di belakang.
- Polda Sumsel & Kejaksaan Berkoordinasi di Kasus Penganiayaan Dokter Koas
- Remaja Tewas di Palembang Ternyata Diracun dengan Potas, Pelakunya Tak Disangka
- Polrestabes Palembang Berhasil Ungkap Kasus Pembunuhan Bermotif Minum Jamu
- Penganiaya Dokter Koas Ternyata Honorer BPJN Sumsel, Statusnya Belum Dipecat
- Remaja 13 Tahun Tewas Diduga Setelah Minum Jamu, Polisi Lakukan Penyelidikan
- Libur Nataru 2025, Penumpang di Bandara SMB II Palembang Diprediksi Naik 5 Persen