Mengharukan, Para Mahasiswa Itu Disambut Isak Tangis
Lalu, ada 2 pasien dengan kondisi parah patah tangan dan tulang bagian bokong belum dioperasi, menunggu hasil observasi selanjutnya.
“Pasien ini masih terbaring dan tidak bisa bergerak banyak," ungkapnya. Sementara hari ini (17/1) rencananya ada lima mahasiswa yang boleh pulang karena kondisinya mulai stabil.
“Jika malam ini (tadi malam, red) tidak ada keluhan fisik, pasien boleh pulang," ungkapnya. Di RS Siloam masih ada 17 mahasiswa yang tengah dirawat intensif. Dosen pendamping, Ade Kemala menuturkan dari jumlah itu, ada 11 yang harus menjalani operasi.
"Belum tahu sampai kapan di sini, kami lihat kondisi. Kami akan menunggui mahasiswa ini sampai sembuh. Kalau tim dokter memperbolehkan mereka pulang dan kondisinya membaik, kita segerakan," ujar Ade. Di RS Jakarta sendiri masih ada 16 mahasiswa yang menjalani perawatan.
Total ada 7 dosen disebar ke RS-RS di Jakarta untuk mendampingi para mahasiswa yang jadi korban.
"Dua dosen bersama 40 mahasiswa pulang malam ini. Yang masih dirawat Jakarta sekitar 55 mahasiswa," sebutnya.
Kemarin pagi, sekitar pukul 07.00 WIB, Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara didampingi Direktur Intel Polda Sumsel Kombes Pol Chairul Yani menyempatkan datang ke kampus utama UBD.
Dia menyampaikan keprihatinannya atas musibah yang dialami puluhan mahasiswa dan dosen.
Sela cerita, saat itu dia berada di selasar gedung BEI. Waktu mau berjalan ke bagian tengah, dia sempat dipanggil teman di belakang.
- Polda Sumsel & Kejaksaan Berkoordinasi di Kasus Penganiayaan Dokter Koas
- Remaja Tewas di Palembang Ternyata Diracun dengan Potas, Pelakunya Tak Disangka
- Polrestabes Palembang Berhasil Ungkap Kasus Pembunuhan Bermotif Minum Jamu
- Penganiaya Dokter Koas Ternyata Honorer BPJN Sumsel, Statusnya Belum Dipecat
- Remaja 13 Tahun Tewas Diduga Setelah Minum Jamu, Polisi Lakukan Penyelidikan
- Libur Nataru 2025, Penumpang di Bandara SMB II Palembang Diprediksi Naik 5 Persen