Mengharukan! Surat Anak Nelayan untuk Presiden Jokowi
jpnn.com - SUDAH lama Syahzada Asra (12) dan Ajeng Silmi Sekar Kedaton (11) tak bertemu dengan ayahnya. Empat bulan. Selama ini mereka mengira, ayahnya masih bekerja mencari ikan di laut. Belum lama ini baru diberi tahu ibunya, bahwa ayah mereka dihukum penjara di Palembang Sumatera Selatan.
Kedua siswa kelas VI SD Negeri Sawojajar Kecamatan Bulakamba Brebes ini lalu mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi. Usai ikuti UN di sekolahnya, mereka mengirim sendiri surat tersebut ke kantor pos Brebes, Selasa (17/5).
"Pak Jokowi berapa bulan ini bapak tidak pulang ke rumah, padahal biasanya pulang satu bulan sekali dari laut dan kasih uang ke ibu saya dan adik untuk makan dan bayar sekolah. Sekarang sudah empat bulan tidak pulang dan tidak kirim uang sama sekali," tulis Ajeng dalam surat yang ditulis dengan tangan tersebut.
Ajeng adalah putri Ginda Purnama (40) salah satu dari 13 nelayan asal Brebes yang dipenjara di Palembang. "Saya terus tanya ke ibu, kemana sih bapak? Kata ibu bapak ditangkap polisi laut. Emang di laut ada polisi ya bu? Kayak di jalan raya saja ada polisi. Terus ibu cerita, katanya bapak ditangkap polisi terus disidang. Sekarang dimasukkan ke penjara. Salahnya apa? Bapak kan cuman cari ikan di laut, kok ditangkap, kaya pencuri saja. Laut kan punya Allah," kata bocah berkerudung ini.
"Aku kadang nangis sendiri di kamar, bayangin bapak dipenjara, kayak yang ada di tivi pintunya dari besi, nggak bisa keluar-keluar. Jadi kasihan bapak, di sekolah pun banyak teman-teman yang bilang bapakku dipenjara. Saya malu sama teman-teman dan jadi sedih juga kalau di sekolah," kata Ajeng lirih.
Tak hanya Ajeng, Arsya juga membacakan isi suratnya. "Bapak Presiden Jokowi, abah saya namanya Makmur kerja sebagai nelayan. Abah saya sekarang di penjara di Palembang karena ditangkap polisi air saat sedang menangkap ikan di laut?. Kenapa abah saya ditangkap dan dipenjara?
Padahal abah hanya mencari ikan dilaut agar bisa dapat uang buat makan kami buat bayar sekolah saya dan adik saya naik TK," isi surat Arsa, anak Makmur nelayan yang juga ditahan di Palembang.
"Saya pengin kumpul lagi sama abah biar bisa lebaran nanti bisa bersama-sama di rumah. Sekarang saya lagi ujian sekolah, tapi saya tidak bisa konsentrasi karena memikirkan ayah yang dipenjara disana," imbuhnya.
SUDAH lama Syahzada Asra (12) dan Ajeng Silmi Sekar Kedaton (11) tak bertemu dengan ayahnya. Empat bulan. Selama ini mereka mengira, ayahnya masih
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408