Mengharukan tapi Lucu: Cari Sinyal Harus Naik Perahu 3 Jam dan Memanjat Waru

Ceritanya, spot atau lokasi dimaksud adalah di Pantai Omouga masih di distrik tersebut. Begitu mereka tiba, ada satu pohon yakni Pohon Waru yang menjadi titik dimana sinyal bisa didapat.
“Begitu nyambung, kami tidak bergerak biar sinyal tidak hilang. Lumayan dapat 3 garis sudah bisa menelepon keluarga. Pokoknya semua bikin aksi masing-masing. Ada yang tiduran di batang pohon, berpelukan dan sebagainya,” ujar Reki tertawa.
Demikian juga dengan Kepala Sekolah SD YPPK Tillemans Manasari, Emanuel Wolor, SPd. Kebiasaan pergi menelepon di Pantai Omouga sudah lama dilakoni.
“Pokoknya Pohon Waru jadi saksi bagi kami di sana. Titik itu memang bisa dapat sinyal. Tapi ya itu, kami harus mengeluarkan biaya. Tapi kami anggap rekreasi juga. Syukur-syukur waktu memancing bisa dapat ikan dan bawa pulang,” jelasnya.
Biasanya mereka menghabiskan waktu di sana dengan menelepon berjam-jam. Atau sekalian internetan. Karena di sana suasananya sejuk karena banyak pohon, sehingga tempat itu juga sekaligus membuat mereka betah berlama-lama.
“Kalau pergi pagi, kami pulang sore saja. Biasanya kan pergi Sabtu atau Minggu, jadi tidak mengganggu kerjaan. Yah terbayarlah membayar biaya sekian itu,” timpal Reki. (sampe p sianturi/adk/jpnn)
SUKA dan duka dilakoni para guru dan tenaga kesehatan di Manasari, Distrik Mimika Timur Jauh, Kabupaten Mimika, Papua. Dari 18 distrik yang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri