Mengharukan, Warga Dayak dan Madura Menangis
![Mengharukan, Warga Dayak dan Madura Menangis](https://cloud.jpnn.com/photo/picture/normal/20160807_182204/182204_943855_Bok_Madura_Dayak_Damai_d.jpg)
jpnn.com - KALANGAN seniman itu punya cara sendiri dalam menutup rapat konflik. Seperti bekas luka akibat permusuhan Suku Madura dan Suku Dayak di Sampit, Kalimantan Tengah, pada 2001 silam.
GHINAN SALMAN, Bangkalan
TRAGEDI berdarah 15 tahun silam seakan tidak pernah terjadi dan tidak akan ada lagi. Suku Madura dan Suku Dayak dapat bersatu.
Mereka melantunkan musik tradisional bersamaan dalam satu panggung. Begitulah suasana perdamaian dua suku dalam Jogja Sounds of Archipelago di Jogjakarta beberapa waktu lalu.
Pelaku musik khas Madura tampil berkolaborasi dengan pemusik tradisional khas Suku Dayak. Gabungan dua seni musik tersebut (Madura dan Dayak) mampu menghadirkan pertunjukan antik dan fenomenal.
Meski berbeda, perpaduan musik tersebut bisa berbunyi kompak dan indah. Dari saking padunya, seperti menegaskan sebuah janji bahwa Suku Madura dan Suku Dayak tidak akan pernah ada rasa permusuhan lagi.
Kekompakan dan kebersamaan dua suku lewat seni itulah yang mampu menghipnotis penonton. Bahkan, perpaduan musik tongtong, saronen dengan musik khas Dayak, membuat warga Dayak dan Madura terharu dan menangis.
”Saat kami tampil, semua penonton meneteskan air mata karena terenyuh. Sebab, melihat dua etnis bisa bersatu dalam musik yang mirip,” tutur Ketua Sanggar Tarara Bangkalan Sudarsono, Sabtu (6/8).
KALANGAN seniman itu punya cara sendiri dalam menutup rapat konflik. Seperti bekas luka akibat permusuhan Suku Madura dan Suku Dayak di Sampit, Kalimantan
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah