Mengharukan, Warga Dayak dan Madura Menangis
Senin, 08 Agustus 2016 – 05:55 WIB
”Kami berupaya menghapus dendam dua suku itu,” katanya.
Bahkan, Memet menambahkan, ke depan pihaknya ingin mengangkat dan menyatukan seni dan kebudayaan daerah, tidak hanya Madura dan Suku Dayak. Daerah-daerah lain yang pernah berkonflik, akan dicoba untuk dipersatukan dalam suatu kebudayaan di Jogja.
”Kami akan melakukan pementasan serupa. Terutama yang pernah berbau konflik di daerah,” pungkasnya. (*/zul/sam/jpnn)
KALANGAN seniman itu punya cara sendiri dalam menutup rapat konflik. Seperti bekas luka akibat permusuhan Suku Madura dan Suku Dayak di Sampit, Kalimantan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara