Mengharukan, Warga Dayak dan Madura Menangis
Senin, 08 Agustus 2016 – 05:55 WIB

Pentas musik etnis dan tarian tradisional di Taman Budaya Jogjakarta beberapa waktu lalu. Foto: TARARA FOR JPRM/JPNN.com
”Kami berupaya menghapus dendam dua suku itu,” katanya.
Bahkan, Memet menambahkan, ke depan pihaknya ingin mengangkat dan menyatukan seni dan kebudayaan daerah, tidak hanya Madura dan Suku Dayak. Daerah-daerah lain yang pernah berkonflik, akan dicoba untuk dipersatukan dalam suatu kebudayaan di Jogja.
”Kami akan melakukan pementasan serupa. Terutama yang pernah berbau konflik di daerah,” pungkasnya. (*/zul/sam/jpnn)
KALANGAN seniman itu punya cara sendiri dalam menutup rapat konflik. Seperti bekas luka akibat permusuhan Suku Madura dan Suku Dayak di Sampit, Kalimantan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu