Mengharukan...Sempat Hilang Harapan, Kini Ingin Segera Menikah

Apalagi, dalam penyanderaan dia kehilangan salah satu sahabat yakni Nasirin.
WNI ABK yang ikut disandera itu meninggal akibat Malaria pada 2015 lalu. Sudirman yang menemani Nasirin tahu benar bagaimana tersiksanya sang almarhum.
’’Dia terus mengeluh merasa panas lalu dingin. Dan dia minta air terus menerus,’’ jelasnya.
Mungkin karena itulah Sudirman ikut ke Cirebon untuk bertemu keluarga almarhum mengantarkan barang almarhum dan menyampaikan bahwa Nasirin dikuburkan secara Islam.
Di akhir-akhir penyanderaan, keputusasaan sandera pun membuat solidaritas mereka semakin erat.
Dia mencontohkan kisah saat sandera asal Kamboja ditembak September lalu.
Dia ditembak karena beradu mulut dengan perompak saat ingin buang air besar. Alhasil, sandera tak bisa berjalan karena luka di kaki.
’’Ceritanya orang kamboja ini ingin berak. Tapi, perompak somalianya ngomong kotor. Saat orang Kamboja bales ngomong kotor malah ditembak kakinya,’’ ucapnya.
BINGUNG, antara mimpi dan kenyataan. Perasaan campur aduk. Empat warga negara Indonesia (WNI) yang telah disandera oleh perompak di Somalia akhirnya
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu