Menghidupkan Kembali Foto Hitam-Putih demi Tingkatkan Minat Sejarah di Indonesia

Ramdan mengatakan para anggota dalam komunitas tersebut sering berbagi ilmu pewarnaan foto dan pedoman mewarnai obyek.
Ia berharap kegiatan "photo-coloring" yang didukung dengan keberadaan komunitas ini dapat membangkitkan minat orang untuk mempelajari sejarah.
"Kami banyak sharing dan pernah juga open space di Twitter dengan audiens yang lumayan banyak," ujar Ramdan yang suka mewarnai foto masa Perang Dunia I dan II di Indonesia.
'Bikin sejarah semakin hidup' namun harus tetap beretika
Sejarawan dan pemimpin redaksi majalah sejarah Historia, Bonnie Triyana mendukung kegiatan "photo-coloring" yang dilakukan Heru dan Ramdan ini.
"Saya senang, karena itu bikin sejarah semakin hidup dan anak muda semakin tertarik sama sejarah," kata Bonnie.
"Kan sejarah kesannya enggak kuno, tetapi menjadi lebih powerful, berwarna, dari pada cuma hitam-putih juga."
Tapi proses pengeditan foto hitam putih sempat menjadi kontroversi tahun lalu.
Seorang seniman asal Irlandia, Matt Loughrey mewarnai dan menambahkan senyum di wajah seorang narapidana di Phnom Penh, Kamboja yang diambil sekitar tahun 1975-79.
Beberapa seniman Indonesia membantu menghidupkan kembali foto-foto zaman dahulu yang berwarna hitam-putih
- Warga Indonesia Rayakan Idulfitri di Perth, Ada Pawai Takbiran
- Daya Beli Melemah, Jumlah Pemudik Menurun
- Dunia Hari Ini: Mobil Tesla Jadi Target Pengerusakan di Mana-Mana
- Algonova Bantu Asah Keterampilan Anak-anak Sejak Dini
- Kabar Australia: Pihak Oposisi Ingin Mengurangi Jumlah Migrasi
- Dunia Hari Ini: Unjuk Rasa di Turki Berlanjut, Jurnalis BBC Dideportasi