Mengikis Kasta dengan Momentum Ekonomi
Senin, 25 Agustus 2008 – 21:26 WIB
KAPANKAH sistem sosial yang masih berkasta-kasta akan berakhir di India? Sehingga, kemajuan ekonominya yang pesat beberapa tahun terakhir ini bisa lebih cepat lagi? Sistem kasta memang masih sangat terasa dan menghambat kemajuan di India. Namun, sebenarnya sudah banyak juga berubah. Di kota-kota besar sudah lebih tidak terasa. Tapi, di kota kecil, apalagi di pedesaan, perubahan terjadi seperti kalau saya membaca email dalam bahasa Mandarin: sangat lambat.
Kemajuan telah terbukti bisa membawa harapan. Harapan membawa optimisme warganya. Kemajuan, harapan, dan optimisme ketika menjadi satu akan melahirkan percepatan kemajuan. Sistem kasta pun kelak akan terlindas oleh kemajuan yang kian cepat itu. India kelihatannya sudah mencapai momentum itu.
Momentum yang pernah kita capai pada 1970-an yang telah membawa Indonesia ke kemajuan di era 1980-an, tapi kemudian hancur akibat krisis moneter. Lalu momentum itu muncul lagi pada 2000. Tapi, hilang lagi dalam waktu cepat.
Kini kelihatannya gejala momentum itu akan muncul lagi –kali ini mudah-mudahan tidak akan hilang lagi. Momentum yang sama didapat Tiongkok pada 1980 yang kemudian bisa dipegang terus tanpa pernah hilang sampai sekarang. Tiongkok bisa jadi akan kehilangan momentum itu kalau harga minyak dunia yang sudah sempat mencapai USD 146 per barel itu terus melejit hingga USD 200 per barel. Tapi, Tiongkok kelihatannya terhindar dari kehilangan momentum itu karena tanda-tanda ke arah harga minyak yang tak terkendali sudah tidak ada lagi.
Perjuangan menghilangkan sistem kasta memang sudah dilakukan tidak habis-habisnya. Termasuk oleh kalangan Hindu sendiri. Kian lama juga kian banyak kuil yang memperbolehkan kasta terendah masuk ke dalamnya. Agama Hindu Sai Baba, yang di Indonesia banyak juga pengikutnya, termasuk yang tidak setuju adanya pembedaan manusia berdasar kasta. Pemberontakan demi pemberontakan juga terjadi meski memang cukup jarang. Sejak 1700 sampai 1900 terjadi 13 kali pemberontakan besar dari kasta terbawah.
Setelah zaman kemerdekaan gerakan antikasta kian besar. Apalagi setelah 1980-an. Kalau selama 40 tahun setelah kemerdekaan fokus masyarakat India di bidang politik, setelah 1980-an beralih ke soal kasta.
Meski begitu, kalau dilihat apa yang terlihat sekarang, hasil semua gerakan itu masih kurang memadai. Memang ketua Mahkamah Agung India sekarang dijabat seorang Dalit, tapi masih sangat sedikit yang bisa mencapai level atas. Sistem kasta itu rupanya sudah sangat mengakar di tengah masyarakat sehingga begitu sulit menghapuskannya. Padahal, UUD India yang dilahirkan pada 1950 sudah menghapuskan sistem kasta secara resmi.