Mengikuti Kunker PM Timor Leste Xanana Gusmao di Jawa Timur
Pintar Lontarkan Joke, Mengaku Bergelar Gus
Minggu, 12 Desember 2010 – 08:28 WIB

Wagub Jawa Timur Syaifullah Yusuf dan PM Timor Leste, Xanana Gusmao. Foto : JPPhoto
Saifullah yang juga pandai melucu tersebut belum bisa menebak arah pembicaraan Xanana. Dia memilih menunggu penjelasan sahabatnya itu. "Saya bingung. Sebab, saya pikir harus memakai baju steril seperti di laboratorium. Eh, ternyata jalannya disterilkan agar tidak macet," jelas laki-laki yang berulang tahun setiap 20 Juni tersebut. Saifullah hanya bisa geleng-geleng kepala kala mendengar guyonan Xanana.
Saifullah terpingkal-pingkal ketika Xanana bercerita tentang joke pendeta. Xanana berkisah, ada seorang pendeta yang mendengar keluhan jemaatnya setiap hari. Si jemaat butuh uang Rp 100 ribu untuk sekolah anaknya. Karena kasihan, sang pendeta diam-diam mencarikan uang pinjaman untuk membantu jemaat itu. Namun, hanya terkumpul Rp 90 ribu.
Meski kurang, sang pendeta sudah menganggapnya cukup. Uang dalam amplop tersebut kemudian diletakkan di tempat si jemaat berdoa. Pendeta itu juga mengamati secara diam-diam ketika si jemaat masuk ke ruang doa dan menemukan amplop tersebut. Apa reaksinya? Ternyata, doa si jemaat membuat sang pendeta terbelalak.
"Terima kasih, Tuhan, Engkau telah mendengar doaku dan memberiku uang. Tapi, lain kali jangan dilewatkan pendeta, nanti dipotong Rp 10 ribu," kata Xanana, menirukan doa si jemaat, lalu disambut tawa ngakak Saifullah.
Pada Jumat (10/12) dan Sabtu (11/12), Perdana Menteri Republik Demokratik Timor Leste Kay Rala Xanana Gusmao berkunjung ke Jawa Timur. Berdasar pantauan
BERITA TERKAIT
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara