Mengikuti Open House Terakhir di Rumah Keluarga Cendana
Bambang Tri Tak Nongol, Tommy Datang Terlambat
Jumat, 24 Agustus 2012 – 00:04 WIB
Mustang datang bersama istri dan dua anaknya. Bukan tanpa alasan kalau dia ngotot mengikuti open house di rumah keluarga Cendana. Dia ingin anaknya mengetahui sejarah Soeharto dan keluarganya. "Anak saya perlu tahu sehingga tidak sekadar dari cerita. Perlu dilihat lebih dekat karena beliau (Soeharto, Red) ini tokoh seribu banding satu," ucapnya.
Tuan rumah menyiapkan aneka makanan untuk para tamu. Ada sambal goreng hati, telur pindang, bakso tebet, nasi kebuli, sushi shashimi, lontong cap gomeh, soto betawi, dan mi bebek. Mayoritas makanan disajikan dari katering asal Kelapa Gading, Jakarta Utara. Lantunan lagu rohani dari suara emas Opick membuat suasana begitu nyaman.
"Dibandingkan dengan rumah pejabat lain, nggak tahu kenapa, saya merasa seperti di rumah kalau di Cendana," kata Dimas, salah seorang cucu Jenderal Ahmad Yani, yang datang bersama ibunya, Amelia Yani.
Bedanya, kata Dimas, kadar "kesakralan" rumah tersebut sedikit berkurang setelah meninggalnya Soeharto. "Waktu masih ada beliau itu, terasa sungkan banget. Segannya itu sangat terasa," ucapnya.
Rumah di Jalan Cendana 6"8, Jakarta, sangat identik dengan Soeharto, presiden kedua Indonesia. Bagaimana suasana open house Idul Fitri di rumah
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408