Mengikuti Operasi Pasien di Atas Kapal USNS Mercy di Manado
Pasien Nyaman Ditangani Dokter Ahli 24 Jam
Kamis, 07 Juni 2012 – 08:08 WIB
Yenni menyebut biaya operasi kala itu mencapai Rp 10 juta. Belum termasuk obat jalan dan biaya terapis. Biaya yang mahal tersebut ternyata tidak menjamin tangan cucunya kembali sempurna. Menurut dokter, tangan Brian harus dioperasi lagi setelah dia berumur 10 tahun. Namun, saran itu tak dilakukan keluarga Brian lantaran ketiadaan biaya.
Sejak itu, Brian harus mau menerima keadaan. Meski sempat malu dan minder dalam pergaulan, teman-temannya ternyata tidak memedulikan kecacatan dia. Brian pun akhirnya mampu "melupakan" kondisi fisiknya yang tak sempurna tersebut.
Hingga akhirnya pertengahan April lalu, Yenni mendapat kabar dari kerabatnya di Jakarta tentang rencana kedatangan USNS Mercy ke Manado. Kabar itu lalu dipastikan ke Dinas Kesehatan Kota Manado. Hasilnya, Brian bisa didaftarkan menjadi pasien di kapal buatan 1975 tersebut.
USNS Mercy tiba di Teluk Manado pada Kamis (31/5). Kapal yang didesain sebagai rumah sakit terapung itu mengangkut 1.215 penumpang, termasuk awak kapal. Mereka adalah personel Angkatan Laut Amerika (US Navy) beserta tim medis dari sejumlah negara. Di antaranya, AS, Australia, dan beberapa negara yang berpartisipasi dalam Pacific Partnership itu.
Rumah sakit terapung milik Angkatan Laut AS kembali singgah di perairan Indonesia. Dalam agenda Pacific Partnership, USNS Mercy melakukan misi kemanusiaan
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408