Mengikuti Operasi Pasien di Atas Kapal USNS Mercy di Manado
Pasien Nyaman Ditangani Dokter Ahli 24 Jam
Kamis, 07 Juni 2012 – 08:08 WIB
USNS Mercy memiliki panjang 272 meter. Ukuran tersebut lebih panjang jika dibanding lapangan sepak bola, sedangkan lebarnya mencapai 32 meter. Kapal berwarna putih dengan simbol palang merah di lambungnya itu dulu merupakan kapal tanker atau pengangkut bahan bakar minyak. Pada 1986, kapal tersebut diserahkan ke pihak militer AS dan selanjutnya difungsikan sebagai rumah sakit terapung.
Dari luar, kapal sembilan lantai itu tampak seperti kapal laut biasa. Namun, ketika masuk di dalamnya, kondisinya sangat berbeda. Gambaran atau suasana kapal berubah menjadi rumah sakit lengkap dengan ruang observasi, ruang operasi, hingga ruang perawatan.
Untuk masuk ke dalam kapal, ada prosedur yang harus dilalui tamu dari luar maupun awak kapal. Yakni, screening kesehatan lebih dulu. Bahkan, jika ditemukan kejanggalan seperti batuk-batuk atau pucat, petugas medis akan memeriksa lebih detail dengan menggunakan X-ray. Semua itu ditujukan untuk menjaga kondisi di dalam kapal tetap steril dari wabah penyakit. "Itu prosedur yang kami lakukan kepada siapa pun, termasuk awak kapal," tegas Jamerson, komandan USNS Mercy.
Setelah dinyatakan steril, pengunjung atau pasien diizinkan masuk melalui lorong di sisi kapal. Dari lorong itu, pengunjung diarahkan menuju ruang pelayanan. Di ruang tersebut, tim medis sudah siap. Mereka langsung menyambut pengunjung dan memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Rumah sakit terapung milik Angkatan Laut AS kembali singgah di perairan Indonesia. Dalam agenda Pacific Partnership, USNS Mercy melakukan misi kemanusiaan
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408