Mengikuti Peringatan Hari Pahlawan di KBRI Yangon, Myanmar
Duta Besar Kenalkan Mars Ciptaannya
Kamis, 11 November 2010 – 08:08 WIB
Sementara itu, rencana pembebasan tokoh demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi pada 13 November nanti menjadi agenda yang sangat penting bagi warga di negara yang dipimpin rezim diktator militer tersebut. KBRI di Yangon pun menyiapkan diri untuk mengantisipasi segala kemungkinan pada hari bebasnya pemimpin partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) tersebut.
Dubes Sebastianus Sumarsono pun mengimbau WNI di Myanmar siap apabila terjadi situasi yang tidak kondusif pada 13 November atau setelah itu. "KBRI akan menjadi posko bagi WNI," ucap Sumarsono di KBRI Yangon setelah upacara Hari Pahlawan.
Meski yakin tidak terjadi situasi mencekam, dia mengatakan bahwa KBRI telah menyiapkan skenario evakuasi bila ada kerusuhan di Yangon. Kendaraan-kendaraan KBRI standby 24 jam untuk membawa warga ke bandara dan menerbangkan mereka ke tanah air.
WNI di Myanmar memang tidak banyak, tidak sampai 200 orang. Pada 31 Oktober lalu, KBRI mengumpulkan WNI dan menyampaikan skenario evakuasi tersebut. "Tapi, saya yakin, tidak akan terjadi apa-apa. Lihat saja, pemilu kemarin relatif aman," ungkap dia.
Peringatan Hari Pahlawan juga diselenggarakan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yangon, Myanmar. Bukan hanya upacara, para siswa Sekolah
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408