Mengikuti Sibuknya 'Tim Langit' Menjinakkan Bom-Bom di Jakarta
Petugas Berteriak A1, Darrr... Ternyata Boneka Barbie
Minggu, 20 Maret 2011 – 07:30 WIB
Aris mengawal mobil itu dengan menggunakan motor. Meski melewati jalur bus Transjakarta yang cenderung sepi, mobil jihandak tersebut masih saja terjebak macet di beberapa titik. Antara lain, titik-titik pintu masuk tol dalam kota di Jalan Gatot Subroto. Beberapa persimpangan yang dilengkapi dengan traffic light terpaksa mereka terombol.
"Tolong, metromini minggir," ujar petugas melalui pengeras suara di atap mobil penjinak bom. Seruan itu tidak digubris. Sebab, metromini juga tidak mendapatkan celah untuk minggir. Akhirnya, Tim Gegana harus antre dan menunggu kemacetan sedikit mencair.
Di tengah guyuran hujan, mereka kembali terjebak macet. Tepatnya di kawasan Kalibata. Antrean mobil kali ini lebih parah. Dengan sigap, Aris mencairkan beberapa mobil yang menghalangi jalan mobil jihandak.
Tiba di TKP, Tim Gegana berhenti di depan rumah Doni Zulfakar, Jalan Haji Samali Ujung No 18. Di depan rumah itu, ada paket. Pengirimnya adalah Toko Mainan Indonesia. Paket sebesar kardus air mineral tersebut terbungkus plastik hitam. Beratnya sekitar 5 kg. Paket itu dikirim seseorang dengan menggunakan motor kemarin, sekitar pukul 12.00. Pengirim berhelm dan berjaket hitam.
Sejak Selasa lalu (15/3) hingga kemarin (19/3), Jakarta dan sekitarnya digempur kabar paket bom. Ada yang benar-benar bom. Tetapi, ada juga yang
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara