Mengikuti TKI Kuliah di Universitas Terbuka (UT) Singapura

Pembantu Masuk Kelas, Majikan Menunggu di Kantin

Mengikuti TKI Kuliah di Universitas Terbuka (UT) Singapura
Mengikuti TKI Kuliah di Universitas Terbuka (UT) Singapura
"KBRI memang mendorong mahasiswa yang juga TKI itu untuk memaksimalkan waktu luang dan berdiskusi seputar isu-isu politik nasional," ujar ketua pelaksana pendidikan di KBRI Singapura Fahmi Aris Innayah sembari mengantarkan wartawan berkeliling di kampus UT Singapura tersebut.

Kampus UT terletak di lahan seluas kurang lebih satu hektare. Di atas lahan itu dibangun berbagai fasilitas lengkap untuk mendukung sarana pendidikan, seperti ruang kelas, sarana olahraga, dan hall untuk menggelar pertunjukan teater dan tempat wisuda. Ada juga ruang berisi alat-alat kesenian tradisional Indonesia, seperti gamelan dan berbagai kostum adat Indonesia.

Pada hari biasa, bangunan yang dikelola KBRI itu digunakan sebagai tempat pendidikan anak-anak WNI yang tinggal di Singapura. Di sana tersedia sarana belajar dari tingkat taman kanak-kanak (TK) sampai SMA dengan kurikulum dan metode pembelajaran Indonesia. Pada Minggu, fasilitas pendidikan itu dimanfaatkan untuk lembaga pendidikan tinggi bagi TKI. Selain program kejar paket A hingga C, ada program UT.

Fahmi mengatakan, KBRI sempat pesimistis ketika kali pertama membuka program perkuliahan untuk TKI pada Maret lalu. Tenyata pada hari pertama pendaftaran, 50 formulir diambil calon mahasiswa. Pada penutupan pendaftaran sudah tercatat secara resmi 74 mahasiswa yang terbagi pada lima jurusan. Empat jurusan strata satu (S-1), yakni jurusan ilmu pemerintahan, ilmu administrasi, manajemen, dan akuntansi, serta D-3 bahasa Inggris. "Semua mahasiswanya adalah TKI," kata Fahmi.

Tenaga kerja Indonesia (TKI) di Singapura kini memiliki kesempatan untuk meningkatkan kualitas diri melalui pendidikan. Dengan berdirinya Universitas

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News