Mengikuti TKI Kuliah di Universitas Terbuka (UT) Singapura

Pembantu Masuk Kelas, Majikan Menunggu di Kantin

Mengikuti TKI Kuliah di Universitas Terbuka (UT) Singapura
Mengikuti TKI Kuliah di Universitas Terbuka (UT) Singapura
Wanita berjilbab itu mengaku bangga bekerja sebagai TKI. Sebab, sebagai buruh migran dia merasa berperan dalam membantu memberikan devisa bagi negara. Tak hanya itu, dia juga bisa membantu menyekolahkan dua adiknya di kota asalnya, Kediri, hingga selesai menempuh bangku perkuliahan. "Setelah mereka lulus, baru kini waktu bagi saya untuk kuliah," ujarnya, lantas tertawa.

Muzalimah mewakili rekan-rekannya mengaku cukup beruntung karena mendapat majikan yang sangat melek terhadap upaya mereka meningkatkan kualitas pendidikan. Dia sendiri, selain menjadi pembantu rumah tangga juga menjadi kontributor berita untuk salah satu media harian di Singapura, yakni sebuah media di bawah Singapore press holding. "Kesempatan berkarya membuat kami semakin terbuka untuk bisa menaikkan kualitas menjadi pekerja yang lebih profesional," jelasnya.

Wanita yang masih single itu mengatakan, problem untuk berkuliah di Singapura kebanyakan berpangkal pada ketersediaan handout. Namun, problem itu terpecahkan setelah UT membuka situs pemesanan buku secara online. "Karena kami di sini terbiasa online, jadi untuk pemesanan buku menjadi lebih mudah daripada harus pergi bolak-balik ke KBRI untuk memesan manual," katanya.

Muzalimah mengaku bahwa kontrak kerjanya di Negeri Singa akan habis pada Oktober mendatang. Setelah itu, dia mengaku akan intensif menyelesaikan studi. Dia bercita-cita bisa pulang dengan gelar diploma bahasa Inggris agar bisa memenuhi keinginan terpendamnya, yakni menjadi guru. "Paling tidak ini membanggakan karena saya juga berstatus alumnus mahasiswa Singapura," kelakar dia.

Tenaga kerja Indonesia (TKI) di Singapura kini memiliki kesempatan untuk meningkatkan kualitas diri melalui pendidikan. Dengan berdirinya Universitas

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News