Mengintip Cara Kerja Mahasiswi Menyambi Jadi Muncikari
jpnn.com, SAMARINDA - GDR memanfaatkan statusnya sebagai mahasiswi salah satu perguruan tinggi di Samarinda, Kalimantan Timur, untuk menjadi muncikari.
Dia memiliki lima anak buah yang siap “dijual” kepada pria hidung belang.
Semua anak buah GDR merupakan teman kongko. GDR mematok tarif Rp 1 juta untuk setiap transaksi.
Nominal itu di luar biaya sewa kamar hotel. GDR itu sudah menjalani peran sebagai muncikari sejak 2016.
Wanita 28 tahun asal Bontang itu selalu menggunakan WhatsApp untuk menjalankan bisnis haramnya.
Bisnis prostitusi online itu akhirnya membawa GDR ke balik jeruji besi. Dia ditangkap Unit Ekonomi Khusus (Eksus) Satreskrim Polresta Samarinda di sebuah hotel di Jalan S Parman, Jumat (11/1)
GDR tidak ditangkap seorang diri. Polisi juga menangkap dua anak buah GDR, yakni GA dan RD.
GA dan RD diciduk di dua hotel berbeda ketika sedang berduaan dengan pria hidung belang.
GDR memanfaatkan statusnya sebagai mahasiswi salah satu perguruan tinggi di Samarinda, Kalimantan Timur, untuk menjadi muncikari.
- Bule Australia Buka Bisnis Prostitusi Berkedok Spa di Bali, Terang-terangan
- 3 Pasangan Bukan Suami Istri Terlibat Prostitusi Online di Aceh, Begini Jadinya
- 3 Pasangan Muda Tertangkap Basah Terlibat Prostitusi Online
- Polisi Bongkar Praktik Prostitusi Online di Aceh Barat, 3 Pasangan Ini Terancam Dihukum Cambuk
- Berusia 21 Tahun, PSK Setiap Hari Melayani 3 Laki-Laki di Bogor
- Prostitusi Berkedok Spa Ini Terbongkar, Kombes Jansen: Terapisnya