Mengintip Geliat Prostitusi di Bogor Jelang Lebaran
Ada PSK Spesial Ramadan, Panti Sosial Jadi Kendala
Selasa, 16 Agustus 2011 – 08:08 WIB
Saat ditanya berapa harga pasaran yang ia tawarkan, Ani mengaku untuk pelanggan lama ia memasang Rp250 ribu short time. Untuk pelanggan baru ia jatuhkan harga Rp300 ribu sampai Rp400 ribu. “Itu bayaran bersih. Urusan hotel yang nanggung ya mereka (pria hidung belang, red),” katanya.
Ani Cs biasa menyeret pelanggan-pelanggannya ke sebuah hotel yang tidak jauh dari tempat dia mangkal. Untuk harga hotel melati tersebut, kena biaya sebesar Rp 125 ribu. “Kalau nginep lain tarip dong. Ya, kalau untuk yang baru bisa kena Rp 700 ribu sampai Rp1 juta,” bebernya.
Meski di bulan Ramadan seperti saat ini, Ani mengaku tidak henti-hentinya mencari pelanggan. Menurutnya, mendekatnya lebaran dan beban berat dua tiga orang anak yang ia miliki menjadi dorongan utama baginya untuk kejar setoran setiap malamnya. Saat ditanya banyaknya razia yang digelar pemkot akhir-akhir ini, Ani sama sekali tidak takut. Alasannya, sangat simple ia ungkapkan. “Ah, palingan juga ditahan semalam habis itu dilepasin. Disuruh berhenti mangkal, emang mau dicariin kerja apa,” tanya janda yang mengaku bercerai dua tahun lalu itu.
Semakin menjamurnya kawasan lokalisasi di kota hujan sampai saat inipun masih belum mampu tertangani dengan baik. Pokok permasalahan pelik bukan terletak pada minimnya giat razia yang digelar aparat trantib saja. Namun, masalah sulit justru terletak pada tindak lanjut dari giat operasi yang sebenarnya sudah diagendakan rutin.
Dunia prostitusi acap menyuguhkan fenomena unik. Pasalnya, saat semua PSK kawasan Puncak, Bogor, ramai-ramai pulang kampung, kupu-kupu malam musiman
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala