Mengintip Geliat Prostitusi di Bogor Jelang Lebaran
Ada PSK Spesial Ramadan, Panti Sosial Jadi Kendala
Selasa, 16 Agustus 2011 – 08:08 WIB
Solusi lain ditawarkan Sekretaris Umum DPD Partai Golkar Kota Bogor Heri Cahyono. Politisi muda ini mengatakan pemkot harus mengalokasikan APBD untuk menangani masalah-masalah sosial. Kata dia, bagaimanapun juga mereka adalah bagian dari masyarakat kota bogor, pada saat pemilu tidak sedikit dari mereka juga menyalurkan aspirasinya dan tentu kontrinusi mereka dalam berdemokrasi harus diapresisasi dengan memperjuangkan nasibnya agar kembali kejalan yang benar.
“Tidak ada satupun makluk di dunia ini yg merasa nyaman hidup dan menekuni dunia hitam, jika mereka bisa memilih mereka pasti ingin hidup normal bekerja layaknya manusia normal dan menjalani kehidupan apa adanya,” katanya. Heri mengemukakan munculnya PSK tidak terlepas dari modernisasi kota hujan yang menyulap kondisi budaya sedemikian rupa. (*)
Dunia prostitusi acap menyuguhkan fenomena unik. Pasalnya, saat semua PSK kawasan Puncak, Bogor, ramai-ramai pulang kampung, kupu-kupu malam musiman
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala