Mengintip Kegiatan Sugar Baby Indonesia Saat Pandemi, Jual Foto hingga Kencan Virtual
Lola* lahir di keluarga yang serba berkecukupan yang membuatnya ia punya kesempatan sekolah di Singapura.
Tapi ia mengaku tetap mengambil kesempatan menjadi 'sugar baby' untuk meningkatkan gaya hidupnya.
Sejak Oktober 2019, Lola mulai bekerja sebagai 'sugar baby', yang menurutnya seperti menjadi "teman kencan" untuk para pria.
Sejauh ini, ia sudah memiliki tiga 'sugar daddy', yang rata-rata berusia hampir 60 tahun atau pria yang kembali melajang karena perceraian.
"Mungkin mereka sibuk sekali, kesepian, dan butuh seseorang untuk menemani mereka begitu?" kata Lola.
"[Punya] seorang perempuan cantik yang dapat memenuhi kebutuhan mereka itu semacam fantasi juga kan? Dan mereka punya banyak uang untuk melakukannya."
Lola mengaku jika kegiatan yang dilakukan "cuma makan malam berdua" dengan penghasilan yang pernah ia dapatkan mencapai SGD$4,000, atau Rp43 juta, dalam satu bulan.
Uang tersebut ia gunakan untuk berbelanja, makan di restoran mewah, dan mempercantik diri, apalagi karena para 'sugar daddy' atau 'sugar mommy' menurutnya berasal dari kelas ekonomi yang lebih tinggi darinya.
Sejauh ini, Lola sudah memiliki tiga sugar daddy, yang rata-rata berusia hampir 60 tahun atau pria yang kembali melajang karena perceraian
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata
- Dunia Hari Ini: Rencana Airbnb Menggelar Pertarungan Gladiator di Roma Dikecam
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia