Mengintip Kegiatan Sugar Baby Indonesia Saat Pandemi, Jual Foto hingga Kencan Virtual
Jadi kami harus berpenampilan baik, terlihat berkelas, dan cantik," katanya.
'Dibayar $600 per video'
Photo: Lola (kanan) yang adalah mahasiswi Singapura mengatakan tidak memiliki waktu untuk menjadi sugar baby saat ini. (Koleksi pribadi)
Lola mengatakan pembatasan aktivitas di tengah pandemi COVID-19 telah menghambatnya melakukan pekerjaan sampingannya yang membutuhkan tatap muka.
Ia juga mengatakan jika beberapa 'sugar baby' lain yang ia kenal juga menemukan cara baru dalam bekerja.
"Ada yang menjual foto diri mereka, atau virtual dates. Saya pernah ditawarkan sex video call dan dibayar $600 per video, tapi saya tidak mau," kata Lola.
Penolakan tersebut ia lakukan karena kebutuhannya yang kini sudah tercukupi selama tinggal dengan orangtuanya di Jakarta.
Selain itu, Lola yang kini mengambil kelas online merasa tidak punya waktu untuk melakukan pekerjaan yang menurutnya membutuhkan persiapan.
"Kami harus mendedikasikan beberapa hari dalam seminggu untuk bekerja, untuk menghabiskan waktu dengan sugar daddy," kata dia.
Sejauh ini, Lola sudah memiliki tiga sugar daddy, yang rata-rata berusia hampir 60 tahun atau pria yang kembali melajang karena perceraian
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata