Mengintip Kehidupan di Pulau Cocos di Tengah Samudra Hindia
Hidup di pulau seperti ini tidak membuat para warganya mengikuti tren yang ada, yakni berbelanja secara online.
Kedatangan pesawat yang membawa barang-barang dan makanan segar biasanya terjadi setiap hari Juma'at.
"Bisa dibilang saat pesawat datang, menjadi acara yang sangat ramai, karena disaat itulah mereka mendapatkan buah-buahan dan sayuran segar dari pesawat," ujar Julia.
Pulau ini pun memiliki dokter yang tinggal di pulau bagian selatan. Jika ada keadaan darurat di pulau sebelah selatan, Kepolisian Federal Australia akan membawanya dengan melalui jalur perairan.
Sementara energi berasal dari mesin diesel dan beberapa gedung sudah dilengkapi dengan panel solar.
Tetapi jangan mengira kalau tinggal di pulau ini bisa murah, karena harga segelas kopi saja bisa mencapai Rp 65 ribu rupiah, atau 20 ribu lebih mudarh dibandingkan di Indonesia.
Pulau Cocos berada di tengah-tengah Samudra Hindia, yang masih berada di bawah wilayah Australia. Pulau ini bisa dicapai sekitar 3.000 kilometer
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jumlah Penularan Kasus HMPV Terus Bertambah di Tiongkok, Virus Apa Ini?
- Dunia Hari Ini: Facebook dan Instagram Akan Berhenti Menggunakan Mesin Pengecek Fakta
- Dunia Hari Ini: PM Kanada Justin Trudeau Mundur karena Popularitasnya Menurun
- Program Makan Bergizi Gratis Diharapkan Menyasar Anak Indonesia di Pedalaman
- Dunia Hari Ini: Etihad Batal Lepas Landas di Melbourne karena Gangguan Teknis
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025