Mengintip Kehidupan Mengenaskan Kaum Miskin Urban Hongkong
jpnn.com, HONG KONG - Hongkong adalah salah satu kawasan paling padat penduduk di dunia. Tak heran perumahan layak adalah salah satu masalah besar bagi bekas koloni Inggris itu.
Warga kelas menengah saja hanya bisa membeli atau menyewa flat dengan ukuran berkisar antara 7 sampai 13 meter persegi. Bagaimana dengan yang miskin?
Berdasar survei terhadap 204 warga miskin di suatu kawasan, rata-rata hidup di ruang sebesar 4,6 meter persegi. Lebih kecil dari ukuran standar sel di penjara lokal.
Memang, meskipun menjadi salah satu kota terkaya di dunia dan memiliki cadangan fiskal yang berlimpah, namun jenjang kesejahteraan di Hongkong tetap tidak merata.
Tanah di Hongkong adalah pasar perumahan termahal di dunia. Dan untuk memiliki rumah, warga Hongkong harus menghemat lebih dari 18 tahun gaji sebelum pajak dan tidak membeli apa pun sepanjang 18 tahun tersebut.
Harga rumah pun meroket dalam beberapa tahun terakhir didorong oleh investasi Tiongkok di pasar properti. Selain itu pemerintah enggan menggambil pengembang yang menyediakan perumahan terjangkau.
Saat ini, sekitar 200.000 orang tinggal di flat yang sudah dibagi-bagi. ”Rumah-rumah” itu berada di dalam satu unit flat yang awalnya merupakan apartemen dua kamar tidur yang sempit.
Salah satu keluarga yang tinggal di rumah tidak layak itu ada Liu Cheung-wai. Dia tinggal tinggal bersama istri dan anak perempuannya yang berusia sembilan tahun di sebuah flat kumuh dua kamar yang dibangun di antara labirin bangunan di atap gedung.
Sebagian besar warga miskin Hongkong tinggal di ruangan yang tak lebih luas dari sel penjara
- ICONZ ke-8 Bahas Peran Zakat dalam Mengentaskan Kemiskinan Ekstrem
- Resmi Hadir, Penabulu Shop Punya Visi Sosial Berkelanjutan
- Muzani Beber Tekad Presiden Prabowo Hapus Kemiskinan, Ada Kata Sungguh-Sungguh
- Pengelolaan Zakat BAZNAS Jadi Sorotan di Konferensi ZATCA Riyadh
- Pemerintah Memperkuat Komitmen untuk Pencapaian Target SDGs
- Bobby Gafur: Pengentasan Kemiskinan Jadi Isu Utama Rapimnas Kadin 2024