Mengintip Kesenjangan Luar Biasa Antara Kedua Sisi Perbatasan Israel-Gaza

Mengintip Kesenjangan Luar Biasa Antara Kedua Sisi Perbatasan Israel-Gaza
Warga Palestina Bissan Ouda mengatakan dia ingin dunia luar tahu apa yang terjadi di Gaza. ()

Di Israel, warga masih bisa mengandalkan sirine untuk memperingatkan mereka akan adanya roket dan mereka memiliki ruang untuk melindungi diri, sementara warga Palestina tidak memiliki keduanya. Mereka tidak memiliki pertahanan untuk menangkal serangan udara Israel.

Konflik yang asimetris.

Meski warga Palestina dan Israel sama-sama menjadi korban dalam konflik selama sepekan terakhir, mereka tidak bisa melindungi diri sendiri, dampak yang dirasakan oleh masing-masing pihak sangat berbeda.

Rumah sakit di Gaza, yang sudah kewalahan karena pandemi COVID-19 sekarang dipenuhi oleh mereka yang mengalami luka-luka.

Serangan udara Israel sudah menghancurkan gedung-gedung tinggi dan berbagai infrastruktur penting.

Pemerintah Kota Gaza mengatakan sekarang kota tersebut mengalami kekurangan listrik, air dan bahan bakar minyak yang parah.

Setelah seminggu konflik, menurut Kementerian Kesehatan Gaza 197 warga Palestina telah tewas,, dan menurut pihak berwenang Israel 10 warga mereka meninggal dunia.

Militer Israel mengatakan telah memberikan peringatan sebelum melakukan serangan untuk memberikan waktu kepada warga Palestina melakukan evakuasi.

Hanya sekitar 20 km jarak yang memisahkan Gaza City dengan kota perbatasan Askhelon di Israel bagian selatan, tetapi dampak dari konflik Israel Palestina sangat berbeda di kedua sisi perbatasan

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News