Mengintip Keseruan Karantina Puteri Indonesia

jpnn.com - Salah satu sesi paling penting sekaligus paling ditunggu dalam masa karantina Puteri Indonesia 2018 berlangsung Selasa (6/3) malam. Yakni, Malam Bakat Seni dan Budaya.

Diadakan di Puri Kencana Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, sebanyak 39 finalis dari 34 provinsi di Indonesia sukses memukau audiens dengan kostum tradisional serta bakat mereka yang luar biasa.

Acara dibagi menjadi dua sesi besar. Yakni, presentasi kostum tradisional dan unjuk bakat. Dalam sesi presentasi kostum, masing-masing finalis mengundang decak kagum lewat busana yang mencerminkan ciri provinsi mereka. Ada yang mengangkat budaya, tradisi, keindahan alam, dan bahkan bangunan yang menjadi landmark.

Misalnya, yang dikenakan Karina Basrewan, delegasi DKI Jakarta 6. Dia mengenakan dress panjang yang dilengkapi cape biru. Gaun itu bergambar Garuda Pancasila dan lukisan tempat-tempat ibadah di ibu kota. Headpiece Karina pun istimewa, yakni berbentuk Tugu Selamat Datang. Para juri tercengang melihat desain kostumnya yang berbeda.

’’Masing-masing dari mereka luar biasa dan sukses menampilkan keanekaragaman budaya Indonesia,’’ ucap Kusumadewi, ketua bidang organisasi Yayasan Puteri Indonesia, yang menjadi salah seorang juri.

Sesi unjuk bakat juga berlangsung meriah. Para finalis berlomba-lomba memikat hati juri dan audiens lewat bakat-bakat memukau.

Mulai tarian, musik, nyanyian, pembacaan puisi, aksi teatrikal, hingga seni bela diri. Penilaian dari sesi itu akan digunakan untuk menentukan gelar Puteri Indonesia Berbakat pada saat grand final Jumat malam nanti (9/3).

Karantina Puteri Indonesia 2018 berlangsung sejak pekan lalu. Berbagai kegiatan diikuti para finalis. Salah satunya adalah pembekalan dari Badan Narkotika Nasional (BNN) di Hotel Grand Sahid Jaya, Kamis (2/3). Puteri Indonesia 2018 memang akan mengemban tugas sebagai Duta Anti-Narkoba.