Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
Sebenarnya, lebih asyik jalan kaki karena Anda akan dihadapkan dengan kawasan hutan asri. Di kanan kiri jalan ada banyak pohon duku yang saat ini tengah berbuah lebat.
Menurut Kepala Unit Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah V Agus Widiatmoko, ribuan pohon duku ini ditanam oleh warga sekitar KCBN Muaro Jambi.
Saking banyaknya pohon duku yang ditanam, hasil panen buah dukunya ini telah menyumbangkan kas negara sekitar Rp 500 juta.
Namun, hati-hati jangan asal petik buah duku yang menggiurkan itu. Menurut Agus, ada beberapa lokasi sudah dikapling oleh pedagang besar.
Jadi, pedagang besar ini memborong buah dukunya. Mereka ini merawat pohon dukunya ketika mulai berbuah hingga panen.
Keberadaan pohon duku ini menjadi daya tarik tersendiri KCBN Muaro Jambi.
Puas melihat pohon duku yang berbuah lebat, pengunjung akan dihadapkan dengan pasar apung yang dikelilingi candi Tinggi, candi Astano, dan Pojok Kopi Dusun.
Menariknya pasar apung ini didominasi perempuan. Mereka berada di perahu-perahu yang ternyata milik sendiri.
Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, perempuan pelaku utama, mayoritas sarjana
- Seniman Faida Rachma Soroti Isu Hunian dan Kepemilikan di Jakarta Biennale 2024
- PembaTIK jadi Instrumen Kemendikbudristek Tingkatkan Kompetensi Guru di Bidang AI
- Kemendikbudristek Dorong Penerapan Hidup Sehat di Sekolah
- Literasi Finansial Bisa Diterapkan Melalui Ekstrakurikuler maupun P5
- Literasi Finansial Dalam Kurikulum Merdeka Penting Diterapkan Sejak Usia Dini
- Satu Dekade, Kemendikbudristek Sebut Pembangunan Pendidikan Makin Berdampak & Bermanfaat