Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
Jangan kaget bila melihat ada perahu ditempati perempuan dengan penutup kepala yang khas, sedangkan lainnya hanya memakai hijab.
Jamila, pedagang pasar apung mengungkapkan sudah sejak lama dia berjualan, bahkan jauh sebelum KCBN Muaro Jambi direvitalisasi pada 2022.
Namun, dia bersyukur ketika KCBN Muaro Jambi direvitalisasi, pendapatannya meningkat pesat. Per hari dia bisa mendapatkan uang Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu.
Jika weekend maupun hari libur, perempuan berusia 52 tahun ini bisa mengantongi Rp 500 ribu per hari.
Sehari-harinya Jamila didampingi putrinya Risma. Risma baru lulus dari Politeknik Kesehatan. Ibu dan anak ini berjualan ketan jando, susu gadis, dan ketan duren.
Ketan jando ini adalah makanan khas Jambi yang terbuat dari beras ketan dimasak dengan air dan sedikit garam. Kemudian disajikan dengan kelapa dan balado teri kacang.
Susu gadis terbuat dari ketan yang diuleni dan diisi dengan kelapa bercampur gula merah kemudian dibungkus segitiga. Ketan duren terbuat dari ketan yang diberi toping duren.
Risma bercerita sejak KCBN Muarajambi direvitalisasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), memberikan dampak siginifikan kepada masyarakat sekitar.
Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, perempuan pelaku utama, mayoritas sarjana
- Seniman Faida Rachma Soroti Isu Hunian dan Kepemilikan di Jakarta Biennale 2024
- PembaTIK jadi Instrumen Kemendikbudristek Tingkatkan Kompetensi Guru di Bidang AI
- Kemendikbudristek Dorong Penerapan Hidup Sehat di Sekolah
- Literasi Finansial Bisa Diterapkan Melalui Ekstrakurikuler maupun P5
- Literasi Finansial Dalam Kurikulum Merdeka Penting Diterapkan Sejak Usia Dini
- Satu Dekade, Kemendikbudristek Sebut Pembangunan Pendidikan Makin Berdampak & Bermanfaat