Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
"Kalau banjir akibat luapan air Sungai Batanghari menjadi berkah bagi kami, karena pasar apung makin ramai," ucapnya.
Selain tiga makanan khas itu, ada juga kerupuk opak yang disajikan dengan bumbu sate Padang. Opak ini dimakan dengan lontong dan rasanya maknyus.
Walaupun banyak wisatawan datang, warga sekitar tidak mau memanfaatkan situasi untuk mencari keuntungan sebanyak-banyaknya. Dagangan mereka itu dijual rata-rata Rp 5 ribu.
Agar bisa berbelanja di pasar apung, Anda harus menyewa perahu yang disewakan dengan tarif Rp 20 ribu per 45 menit.
Bagi yang ingin sewa perahu sekaligus dengan pedayungnya, cukup mengeluarkan uang Rp 25 ribu.
Rocky, pemilik perahu di pasar apung mengungkapkan rata-rata pedagang ini berpendidikan tinggi.
"Ini yang jualan kebanyakan sarjana lho," kata Rocky.
Rocky juga sempat menikmati bangku kuliah. Namun, karena terkendala dana, dia berhenti.
Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, perempuan pelaku utama, mayoritas sarjana
- Seniman Faida Rachma Soroti Isu Hunian dan Kepemilikan di Jakarta Biennale 2024
- PembaTIK jadi Instrumen Kemendikbudristek Tingkatkan Kompetensi Guru di Bidang AI
- Kemendikbudristek Dorong Penerapan Hidup Sehat di Sekolah
- Literasi Finansial Bisa Diterapkan Melalui Ekstrakurikuler maupun P5
- Literasi Finansial Dalam Kurikulum Merdeka Penting Diterapkan Sejak Usia Dini
- Satu Dekade, Kemendikbudristek Sebut Pembangunan Pendidikan Makin Berdampak & Bermanfaat