Mengintip Rempongnya Persiapan Golden Globe 2018
jpnn.com - Kawasan mewah Beverly Hills sudah gelap padahal baru pukul 17.00 waktu setempat. Kabut tebal bergulung-gulung turun dari bukit di kejauhan, seolah hendak menimpa rooftop Beverly Hilton setinggi tujuh lantai itu. Angin kencang terasa semriwing di kulit yang sudah dibungkus leather jacket.
Namun, kesibukan tidak berhenti di salah satu sudut luar hotel. Sekitar 15 kru berseragam polo shirt hitam asyik mendirikan sebuah panggung persegi kecil. Luasnya tak sampai 6 meter. Bagian atasnya diberi banner logo resmi Golden Globe Ke-75 dan tulisan LIVE E!.
Rupanya, entrance samping hotel di dekat persimpangan Wilshire Boulevard dan North Whittier Drive itu merupakan mulut red carpet.
’’Nanti bintang-bintangnya pada turun di situ, lalu (saluran) E! akan dapat kesempatan wawancara pertama. Makanya, bikin panggung di situ,’’ ungkap Marcus Allen, manajer produksi yang sedang duduk-duduk di sebuah tribun mungil tiga level.
Tribun mungil tersebut tepat menghadap ke jalan. ’’Buat fotografer. Supaya mereka bisa langsung mendapat gambar para aktor dan aktris saat turun dari limo,’’ lanjutnya.
Marcus menjelaskan, timnya bekerja super-ngebut setiap Golden Globes tiba. Berbeda dengan Dolby Theatre yang sudah eksklusif buat The Oscars, Beverly Hilton harus tetap mengakomodasi kebutuhan tamu. Hotel yang berdiri sejak 1955 itu tidak mungkin tutup dalam jangka waktu tertentu hanya untuk persiapan acara yang berlangsung sehari.
Jadilah, tim produksi yang harus bekerja ekstrakeras. ’’Kami baru mulai memasang semuanya pada Selasa (2/1). Karpet merahnya sendiri baru dipasang kemarin (Kamis waktu setempat, Red),’’ kata Marcus.
Karpet elite tersebut memang baru diinstal setelah acara tradisional penggelaran karpet oleh host Seth Meyers. ’’Kami bekerja lebih dari 14 jam sehari,’’ ucapnya setengah mengeluh dan pasrah.